Kugandeng tangannya keluar dari Gramedia. Bokep Twitter kamu aja yang naruh,” ujarku. Hup. Hah? “Bagaimana bisa pengertian kalau sifatnya seperti itu terus?”
“Yaahh.. Saatnya, pikirku. pikirku saat itu. Kuraba celah kemaluannya yang mulai basah dari balik celana dalamnya.Menggerak-gerakkan jariku, membuatnya semakin meronta dalam tindihan dadaku. Sampainya di depan pagar, kesadaranku mendadak sedikit pulih. Waktu itu aku sedang sendiri. Waktu..Kota Xxx, Jawa Timur, 1995Kami bertengkar hebat hari itu. “Ray.. Kamu harus lebih pengertian.” Kubanting stir ke kiri, memasuki jalan menuju ke luar kota yang ditumbuhi pepohonan, jalan itu terlihat sepi dan gelap. “Bentar saja..” sahutku, dan langsung mengambil kunci mobil dan tanpa menunggu seruan mamaku, aku membawa mobil papa keluar rumah.Di jalan kutenggak teh pahit yang selalu kubawa di saku jaketku. hh..” Kuangkat bajunya melewati kepalanya, menciumi dadanya, menjilati BH yang menutupi payudaranya, memegang ketiaknya, mendorong punggungnya terangkat, sehingga bisa kutekan kepalaku di dadanya.










