Selagi aku asyik mengkhayalkannya, terdengar ketukan di pintu.“Masuk!” Kataku sambil berharap bahwa itu adalah Ditto. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Sex Bokep “OK, aku akan beres-beres dulu yah!”, Kataku sambil melangkah balik ke bilikku.Aku segera mengemasi notebook dan kertas-kertas kerjaku secara terburu-buru. Ia membuatku jadi makin terangsang dengan pilihan katanya yang selalu di luar perkiraanku. “Oh, aku bawa mobil sendiri. “Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri. Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Aku tak tahu diapakan, tapi celana dalamku segera lepas. Sekali-kali boleh kan ganti suasana?”Kami kembali tertawa-tawa.




















