Lalu aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Bokep Jepang “Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?” katanya penuh harap, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, namun mereka gak tahu apa maksud perkataan tante Susi. “Mas Roy burungnya masih bangun ya..?”
Aku hanya megangguk saja, terus sangat diluar dugaanku, tiba-tiba tante Susi meraba burungku. Semua seakan terjadi begitu saja karena waktu yang tepat dan mungkin karena keberuntungan yang berpihak kepadaku karena banyak yang mengejarnya namun tak ada satupun yang diterimanya. Kemudian tante Susi telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik toketnya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putting susunya yang coklat kemerahan. kontolmu sudah pingin kesarangnya.., wowww.., mas Roy.., kontol mas Roy kalau bangun dongak keatas ya..?”
Aku hampir tidak dengar komentar tante Susi soal kontolku, kulihat pemandangan sedemikian menantang, memek dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, langsung kutancapkan kontolku dibibir memeknya.
