God.. Bokep Cina Kasihan juga Pak Rahman, pikirku geli. Khan Santi tadi usah bilang.. Lia hanya
tersenyum manis saja dilihat dengan penuh nafsu seperti itu. Robert.. Tatapan matanya tampak curiga melihat aku sedang
mengobrol dengan istrinya yang jelita itu. Kemaluanku sudah berdenyut-denyut ingin mengeluarkan laharnya. Robert.. Dengan tidak adanya batas waktu karena terburu-buru, tentu aku akan lebih bisa
menikmati dirinya…. Kuoles-oleskan sisa-sisa cairan dari kemaluanku ke seluruh wajahnya. “Gimana nih setelah kawin.. Kasihan juga Pak Rahman, pikirku geli. Tangannya sibuk meremas-remas buah zakarku
sementara lidahnya menjilati batang kemaluanku.“Enak sayang.. Sebelum pulang aku berpapasan dengan Lia, sekretarisku. Kalau saya sih mau lho sama kamu biarpun kamu sudah married” kataku sambil menatap wajahnya yang
cantik.“Ah.. I’ve been looking for you”“Sorry man.., I had to go to the restroom. Oh.. Sebentar lagi Mas.. Tapi biarin aja deh dia nunggu agak lama, soalnya Santi pengin puas dulu”. God. Mungkin dia sudah dengar kabar akan ke-playboyanku di
kantor.“Ok saya tinggal dulu ya Pak Rahman..




















