Hmm..!”
“Jawab!”
“Suka sekali!”Pemandangan itu tak lama. Bokep Rusia Lalu Mbak Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat.Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lia mengangkat daguku. Masuk ke dalam, Jhony,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku terkesima. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Mbak Tia mengangguk. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Mbak Tia mengangguk. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi




















