Bagian mana yg akan kamu cium?”“Betis yg indah itu. Bokep Arab Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.“Enak, kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.“Segar..”Bu Lia tertawa kecil.“Kamu pandai memanjakanku, Bay. Umurnya kutaksir sekitar 26 tahunan. Matanya berbinar-binar sayu. Benar.”Bu Lia tersenyum sambil menatap mataku.“Kenapa?”Aku hanya diam membisu. Ternyata betisnya yang berwarna putih itu mulus tanpa rambut halus. Apakah dugaanku benar?”Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang berdebar-debar.“Bayu, apakah dugaanku benar?”“Iya, Mbak. Aku sering dipanggil ke ruangannya untuk menjelaskan budget yang dikeluarkan bulan kemarin. Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu pemandangan yang ada akan lebih jelas lagi. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat kemaluanku.”Aku menengadah untuk menatap matanya. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Lendir yang langsung ditumpahkan dari kemaluan Bu Lia, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalem.“Oh..
