Kepalaku dijepit sama dia. Kulepas kemejaku serta aku kembali rebahan lagi serta kembali diletakkan kepalanya di atas badanku. Bokeb Seusai berlangsung muter-muter, aku mencoba untuk ajak dirinya makan alias sekedar minum juice serta kuajak dirinya untuk keluar dari mall itu. Kepalaku dijepit sama dia. Jantungku makin berdetak cepat, ketika aku sangatlah telah masuk di kamar hotel yang kami tuju. Apalagi saat dirinya bilang padaku
“Kamu kelihatannya telah gak sabar ya…emang kalian telah bawa kondom?” serasa jantungku berhenti berdetak. Tanpa ragu lagi aku langsung melepas celana kolorku serta CDku. Lama kelamaan aku berani untuk mengandeng tangannya sertadia gak marah. “Naik satu lantai lagi mas” jawabnya singkat
“Makasih mbak, maaf telah ganggu perjalanan mbaknya” kata-kata yang ngeluncur gitu aja dari mulutku.“Oh ya mbak ada yang lupa, maaf ya sebelumnya, mbak ini baru ada persoalan ya kog jalannya nunduk serta wajahnya cemberut gitu?” tanyaku sok akrab. kuatur nafasku yang sempat terenggah-engah sebab tingkahnya.




















