Sementara itu bibir saya mengulum buah dada kirinya. Bokeb Saya kembali memberikan dia waktu untuk menikmati arus kenikmatan tersebut. Beberapa perasaan hadir sekaligus, takut, senang, terangsang, penasaran dan sebagainya. Mengapa?Part 4: Arti KehidupanHampir empat tahun berlalu sejak kejadian tersebut. “Maafin saya, Gus..” katanya. Saat ini pandangan saya sudah jauh lebih dewasa dan saya menyesal telah memperlakukan Vivi seakan-akan dia bukan manusia.Sebenarnya dia begitu baik, rela berkorban demi mamanya. Saya menggerakkan jari saya ke daerah klitorisnya dan mencari titik sensitif tersebut. Kerling matanya seakan-akan menyihir dan memancingku. Saya akan melakukan hal yang sama seandainya saya itu dia! Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Saya menggerakkan lidah saya menyusuri pinggiran celana dalamnya. Customer saya? Lidah saya naik-turun dengan cepat dan bertenaga. Ketika kancing tersebut terbuka, terpampanglah pemandangan sepasang gunung yang begitu indah. Mengapa? Bagaimana saya menghadapi keluarga saya? Malam itu saya tidak bisa memejamkan mata sepanjang malam.




















