Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Bokep JAV AC mulai berhembus lagi. Ketika mengulum bolaku, kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutnya.Aku yang ga telaten. lebih baik begitu daripada menyiksa “adikku” yang sudah tegang luar biasa.Aku tiba-tiba menghentikan elusanku dan menarik tanganku. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Aku tetap berkeras. Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. masih terlelap. Kami berdua menjadi duduk berdempetan. Kami berdua tidak terpuaskan. Aku memejamkan mata lagi.“Buka matamu, awasin ….”Aku tidak mengerti. Mungkin warnanya hitam. aku membuka mataku. 4 hari sebelum pernikahanku. Yup, susah sekali. Dia melenguh. kental. Oh tidak. Lucunya, setelah itu kami berdua kembali bersender pada tempat duduk kami dengan mata terpejam. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.Ibu itu cemberut.










