“Cepat lepasin Ko!” Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Belum lagi posisiku yang sudah mantap di antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya menendang-nendang tanpa hasil. Bokep Tobrut “Iiiih… shiit!” dia mengumpat tapi ada nada kegelian dari suaranya itu. “Cepat lepasin Ko!” Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Aku menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan. Kasihan juga aku melihatnya terikat seperti ini. Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Irene menungging. Setelah puas segera kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Irene. Setelah acara yg saya sukai selesai, saya melihat jam, ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide isengku untuk memasuki kamar tidur Irene, dengan perlahan-lahan saya berjalan mendekati pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, saya masuk dan melihat Irene telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, saya langsung mengambil tali plastik dan perlahan-lahan saya melucuti pakaiannya semua, mungkin karena




















