Serta ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yg panas serta basah.Sekarang hidungku sangat dekat dgn segitiga yg menutupi pangkal pahanya. Bu Tiara terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Bokep SMA Aku bisa melirik sebagian kulit paha yg berwarna gading. Aku memang merasa sangat lapar serta haus untuk mereguk kelembutan serta kehangatan kemaluannya. Serta..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.“Aku juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi rambut-rambut.”“Persis seperti yg kuduga, kamu pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tiara sambil sedikit mendorong kursi rodanya.“Agar kamu tak penasaran menduga-duga, bagaimana kalo kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yg kaku itu.“Kompensasinya apa?”
“Sebagai rasa hormat serta tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”“Bagus, aku suka. Menengadah.




















