jangan nangis.. Bokep China Nur boleh saya duduk, saya mau tau kenapa kamu cerai…?”
“Hmmm… gimana yach.. “Aaakkhh.. jangan nangis.. aakkhh..” rintih Nur kelojotan.Tapi lima menit kemudian giliranku yang kelojotan karena keluarlah cairan dari batang kemaluanku membasahi muka Nur tapi dengan sigap dia langsung menelannya hingga habis lalu “kepala” dan batangku dibersihkan dengan lidahnya.Setelah itu, aku merubah posisi, aku berbaring sedangkan Nur kusuruh naik dan jongkok di pangkuangku. Pantatnya yang padat dan betisnya yang berkulit putih seperti putih tepung, membuat aku merasa tersedak seakan-akan ludahku tidak bisa tertelan karena membayangi tubuh Nur yang indah itu.Tiba-tiba Nur berbalik dan kaget melihatku yang baru saja membayanginya. Setelah kuletakan tas kantor di kamar tidur aku ikut nimbrung mengobrol dengan istriku dan tamunya yang aku ketahui wanita itu adalah calon pembantu di rumah kami, dia seorang janda cerai dengan seorang anak gadisnya.Malam itu aku menceritakan tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itu mengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan,




















