Saya bukan makanan, tuan. Bokep Cina Kalau tuan mau meniduri saya… rasanya bahagia.”
“Jangan… jangan bilang begitu…” Aku tersenyum sedih.Aku mengangkat wajah, memandangnya. Tdk ada lagi batasan. Tapi aku tersenyum lebar, dengan mata basah, aku berbisik di telinganya,“Kak Edo… saya kini milikmu.”
“Sayaannnggg….” desahan berat itu menggetarkan jiwaku. Kepala bulat licin itu mencari jalan menguak bibir vaginaku. Ketika semangkuk telor setengah matang itu hampir habis, orgasme hebat melandaku.“Aaaauuhhhh…. Walaupun mungkin nanti aku akan menjadi sedih. Aku menghisap kepala yg merah muda itu, seperti mengulum lolipop. Vaginaku yg licin terpampang di hadapannya. Menurunkan tubuh, sekali lagi batang itu menghujam vaginaku yg licin basah setelah orgasme tadi. Ia menatapku dengan bingung. Walau, saya juga… cinta. Menjilatinya lagi. Saya juga enak dan nikmat. Inilah yg pantas untukku: ditusuk kuat-kuat. Mata ke televisi tapi pikiran dan badan masih terasa melayg, belum mendarat setelah tadi terbang berkali- kali.“Sayang…”
“Ya tuan?”
“Lho, kok tuan?”
“Yaaa… kan saya pembantu…”
“Tapi aku cinta padamu!” Aku menunduk.Aku juga cinta pada tuanku… Tapi aku duduk di tempat berbeda.“Saya masih




















