Begitu masuk ruang apartment dia, langsung aku memberanikan diri untuk menciumnya.. Kami meneruskan permainan bilyard kami dan dia seperti lupa kalo sebelumnya dia mengajakku pulang dan kesempatan ini aku gunakan sebaik-baiknya. Bokep Mama Dia tidak marah dan cenderung menempelkan badannya ke badanku dan seperti orang gelisah mirip cacing kepanasan kali. Ada yang pengen aku omongin nih..” ucapku. Di lobby aku menunggu lama dan tidak juga nongol, tapi aku nekad menunggu terus, sampai akhirnya 19.00 dia keluar dan agak kaget melihatku masih menunggunya mungkin dia berharap aku tidak mau menunggunya. Akhirnya aku sampai, cret..cret…. Nana tambah mempercepat gerakan dan akhirnya dia juga berteriak. Dan akhirnya dia ambruk ke badanku. Sempit memang. aku mau sampe….” Kataku. Nana tambah mempercepat gerakan dan akhirnya dia juga berteriak. rintihnya sambil memelukku lebih erat lagi…. Aduh tambah manis deh. Akhirnya aku mulai kasihan padanya. Kebetulan aku lagi BT banget nih, pengen..” kataku dengan wajah galau.




















