Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Bokep Montok “Ahh..!!” nafasku makin memburu.Tiba-tiba Erik berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius. Aku tetap melihat perbuatan Erik tanpa berkedip sambil berlinang air mata.Erik masih melanjutkan permainannya bersama wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan sangat cepat. “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Aku tidak pernah bertanya. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Erik bergeser ke sampingku. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Enam bulan pun berlalu.Pada suatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Risa, salah satu pengurus di tempat kami. Aku lumayan capek, tapi aku senang.
