Dia yakin Artika tidak tahan menahan lapar.“Nona Artika Sudah siap kan ?” tanya Wewengko. Bokep Montok “Kalau begitu pimpinan
kami ingin bertemu denganmu.”Pria Papua itu lalu memberi perintah untuk mengikat tangan Artika dan
menutup matanya. Artika hanya bisa menangis diperlakukan seperti itu.“Jangan menangis Manisku,” Wewengko membelai rambut Artika yang
masih basah. Payudara itu berguncang
seirama gerakan Artika. Dia segera menarik kain yang menutupi tubuh Artika lalu memaksa Artika
memakai pakaian yang dia maksudkan.“Pakai!” bentaknya. Wewengko menoleh ke arah Artika.“Sekarang Nona saya perintahkan untuk melakukan oral seks dengan
mereka semua, lalu Nona telan sperma mereka semuanya..” kata
Wewengko lantang membuat semua anak buahnya berteriak kegirangan,
maklum
mereka sudah lama tidak menyalurkan nafsu seksualnya apalagi yang
dijadikan penyaluran wanita secantik Artika .Artika terkesiap. Artika Sari Devi tengah bersiap untuk pergi. Artika tidak mempedulikan ucapan
pria bernama Wewengko itu.“Kenapa kamu menculik saya?” Artika memberanikan diri bicara
meskipun diiringi dengan isak tangis.




















