Ia hanya memandangi kewanitaanku yang belum banyak ditumbuhi bulu sambil menelan air liurnya. Elu punya toket bagus gini kok tidak bilang-bilang, Mer! Bokep Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. Aku hanya bisa menengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, memikirkan nasibku yang sial ini.“Aaarrghh… Rio! Ayah tiriku atau Rio. Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Meskipun aku belum selesai kuliah, namun berkat penampilanku yang menarik dan keramah-tamahanku, aku bisa diterima di situ, sehingga aku pun berhak mengenakan pakaian seragam baju atas berwarna putih agak krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut.Sampai suatu saat, tiba-tiba ibuku terkena serangan jantung. Ouuhhh…” jeritku ketika jari-jemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku. Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Jangan, Rio! Tapi bukan begini caranya!”“Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Darah kelaki-lakiannya dengan cepat semakin tergugah untuk menggagahiku. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini.
