Farahpun mencibir dan mencubit lenganku.Singkat cerita setelah selesai mengantar Farah dari rumah sakit, aku nyetir mobil tanpa arah karena aku gelisah banget, pas berhenti lampu merah aku bertanya pada Farah.“Bayarannya mau dibayar kapan nih Farah?” tanyaku.“Kamu mintanya kapan” jawabnya singkat“Ehmmm… kapan ya?“Terserah kamu aja” jawabnya lagi.Lampu lalu lintas sudah hijau kembali. Dan kata-kata itu semakin membuatku bergairah.Akhirnya kuangkat kepalanya dan kulumat lagi bibir tipisnya sambil kurebahkan badannya dalam posisi terlentang. Vidio Porno Kuelus lembut, dengan gerakan memutar, kanan kiri, aku sangat menikmat sensasinya.“Kamu suka dengan perut buntingku ya…?”“Iya, aku suka banget sama wanita hamil” jawabku polos.“Kalau aku sudah melahirkan, apa kamu masih suka sama aku?” tanyanya.Kujawab dengan senyuman sambil menyiumi bibirnya. Dua hari setelah ketemuan kulihat Farah sedang murung, lalu kucoba untuk bertanya“Kamu kog kelihatannya murung ada Fa?” tanyaku.“Saudaraku ada yang sedang sakit dan diopname tapi aku belum sempat menjenguknya karena suamiku sibuk terus” jawabnya sedih.“Gimana kalau tak anter” tawarku.“Beneran mau nganterin aku…?” jawabnya.“Iya bener, tapi aku minta bayaran lho..” godaku.“Kog minta bayaran




















