“ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Bokep Cina Sakit mas” ujarnya. Dan akibatnya, Sokren seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya, “udah mas, udah.. Enak banget” ujarnya berbisik di telingaku.Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya, sementara Sokren masih terbaring lemas diatas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Sokren dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya. Akhirnya dia sepakat akan tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku bantu setengah, karena dia juga tidak membawa banyak uang.Singkatnya, setelah Sokren mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang hubungannya dengan cowoknya yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran. Pinggulnya ikut terangkat tiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.




















