Plafon kaca memantulkan bayangan tubuh kami yang telanjang berdampingan. Bokep Montok Tak ada hal yang istimewa padanya, seperti tamuku lainnya yang datang dan pergi. Kurasakan jilatan Pak Bram di vaginaku, tidak istimewa memang tapi cukup membuatku terdesah nikmat dan basah.Aku menyapukan penis Pak Bram di vaginaku yang sudah cukup basah, perlahan lahan kuturunkan tubuhku hingga penis itu melesak masuk dengan sempurna. Plafon kaca memantulkan bayangan tubuh kami yang telanjang berdampingan. Tidak sedikit laki laki yang sudah orgasme hanya dengan kulumanku, bahkan banyak juga yang orgasme cuma dengan dikocok tangan.Tubuh Pak Yanto sudah di atasku, bersiap melesakkan penisnya mengisi vaginaku.“mau pake kondom ?” tanyanya sopan sambil menatap tajam, aku tak sanggup melawan tatapannya.“terserah bapak, aku sih oke oke aja kok” jawabku sambil menghindari tatapannya.Kutuntun penis itu memasuki liang kenikmatanku, penis keempat yang memasuki vaginaku hari ini.




















