Bu Shirley memberi honor lebih dari lumayan menurut keterangan dari ukuran saya. Bokep Crot Saya menjadi bergemetaran, dan tak mampu melakukan banyak, meski tanganku tetap memegang tangannya. Tapi aku tetap mengawal kesopanan.Pengalaman ini yang mendebarkan jantungku, betapapun dan siapapun bu Shirley, dia dapat menggetarkan dadaku. Waktu itu Joko yang masih duduk di perkuliahan. Aku tidak jarang dinasehati, bahkan saking akrabnya, bercanda, saya tidak jarang pegang tangannya, menghirup tangan, pasti saja tanpa diketahui teman kerja yang lain. Justeru Ibunya yang namanya Shirley menemaniku, sebab kesibukannya Melisa yang di Jakarta sedang belajar di sekolah presenter stasiun TV swasta.Tapi sebenarnya bila mau jujur Melisa masih kalah dengan ibunya. Baru seKitar separuh jam saya terbangun lagi. Tapi aku tetap mengawal kesopanan.Pengalaman ini yang mendebarkan jantungku, betapapun dan siapapun bu Shirley, dia dapat menggetarkan dadaku. Bu Shirley yang malam tersebut memakai gaun warna hitam dan tidak banyak motif bunga ungu.




















