Alia mengerang. Bokep Thailand “Iya, kalau jadi.”Ketika pompaanku makin cepat, ketika aku telah tiba saatnya untuk mencabut, Alia justru mengunci tubuhku dengan kakinya. Sejurus kemudian. Jangan gembira dulu, kataku dalam hati. “Oh ya? Tadinya Aku berencana untuk “keluar” di mulutnya. “Entar Mas, mau ke kamar mandi.” Dia bangkit, masuk kamar mandi dan pintunya dikunci. “Tapi..” Alia bangkit duduk. Lalu matanya, hidungnya, dan bibirnya. Malam ini Alia sepenuhnya menjadi milikku. “Mau lagi.”
“Kok terus-terusan.”
“Iya dong, kan malam terakhir.”
“Tenang dong. Alia malah membuka pahanya lebar-lebar, membantu penisku memasuki tubuhnya. Alia menahan. Gerakan Alia berikutnya lagi-lagi membuatku bingung. Kami sempat saling salah tingkah pada menit-menit pertama Alia masuk ke kamar hotel. “Tulis laporan. Ayo Sam, bangkit dan dekati dia. Tak ada tanda-tanda penolakan. Aku memang tak secanggih para penggemar lainnya yang begitu mudah mendapatkan cewek idealnya. siapa yang ngajak mandi bareng?”
“Lho, tadi katanya kita mandi dulu.”
“Iya. Tapi Alia keburu minta dimasuki.




















