?Marie.. Bokep Tobrut Udara dingin Puncak yang sejak tadi siang diguyur gerimis membuatku enggan bangun dari bathub. Tercium bau alkohol dari mulutnya. Tanganku menjambak-jambak rambut Syam sambil meladeni Leo. Lalu ia ikut bergabung dengan melumat bibirku dari arah samping. Ia nampak misuh-misuh dan ingin memukulku tapi Syam mencegahnya. ?Enak saja! Selakanganku mengatup mencengkeram kepala Leo agar tak pergi dari kemaluanku. Pandanganku kemudian beralih pada satu-satunya bagian terpeka, kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu yang tak lebat. Tangannya meremas-remas bokongku yang montok lalu membelai-belai selakangku yang telah tersendal-sendal oleh penisnya yang mengacung-acung. Ditariknya jari tengah Leo yang bersarung di memekku. Wajahnya bersih dan tampan, nampak seperti anak orang kaya. Yang kurasakan hanya nikmatnya penis Leo. Kemudian keduanya mengundi siapa dulu yang menggarapku. Nampak penis-penis yang besar menegang menantang. Di sampingku nampak Syam yang juga terengah-engah. Ia mendekatiku dan kembali mencumbu bibirku, tubuhnya menempel erat di tubuhku. Kelembutannya mencumbu bibirku membuatku bagai diperlakukan seperti seorang kekasih.
