Kecil. Bokep Mama Saya hanya bisa tersenyum masam sambil bilang terimakasih.Ketika Pak Bambang kemudian menawari minum di kantin, saya pun tidak punya alasan untuk menolaknya. Datang hanya untuk bercerita. Menghayalkan banyak hal.Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok dan juga tentang ranjang.Bila sudah sampai tentang ranjang itu, seringkali pula saya membayangkan saya bergumulan habis-habisan di tempat tidur. Tubuh besar hitam itu pun ambruk diatas tubuh saya. Sesekali tangan kasar itu menyentuh daerah klitoris saya. Kuat juga stamina Pak Bambang. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 26 tahun. Datang hanya untuk bercerita. Apalagi, keluarga saya tidak ada yang berada di Solo. Atau tentang hal lain yang semua itu, saya rasakan, hanya sekesar untuk bisa bertemu dengan berdekatan dengan saya. Saya pun meladeni dengan goyangan. Tangan saya yang mencoba menahan tangannya malah dibawanya untuk meremas payudara saya.
