Kebetulan siap makan hujan grimis pun tiba, kami sangat khawatir kalau pantai ini akan meluap nantinya. Bokep Jilbab/Hijab cepat donk aku tidak ada kawan nih…!. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wibb Roni dengan sopan berpamitan sama aku. Tapi itu semua tidak pernah dia masukkan dalam hati hanya dianggapnya sebatas kuping saja. Rokok sudah habis aku ambilkan tas kecilku yang di dalamnya ada alat perekam suara, langsung kuhidupkan. Ya…kutinggalkan setelah dapat kepastian mereka menginap di hotel tersebut.Sesampainya di simpang kampus Universitas Sumatera Utara (USU) aku berhenti di satu café kecil minum (TST) Teh Susu Telor. Tanpa di komandoi tangan Roni yang lincah membuat aku kehilangan konsentrasi. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Ramah menceritakan kisahnya. Ramah jawab om tadi kupinjam. Aku sempat kaget tengah malam kegini siapa lagi yang menghubungiku terlintas dalam benak aku. Kami berangkat tiga pasangan yang semuanya pacaran, ongkos kami kumpul-kumpul bersama. Selama satu jam aku di café itu, tiba-tiba ponselku bunyi dengan nada panggilan.

