Tetapi tidak lama dia sudah datang lagi. Uwak mendekatiku, tetapi keempat pria lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.“Eh, apa-apaan ini? Bokep Jilbab/Hijab “Akh.., kayak nama perempuan..” celetuknya. Aku merasakan bagaikan tertusuk-tusuk.Tidak lebih dari dua jam Uwak menyodomiku lagi, dan tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan teman Uwak tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku dapat merasakan semprotan spermanya. Tapi Uwak menahan dan memaksaku untuk singgah.“Ayo..” katanya sambil menarik tanganku. Aku duduk beristirahat di bangku taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Tetapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga telentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Padahal aku tidak memintanya. Aku benar-benar tidak berdaya ketika anusku serta mulutku dimasukkan oleh benda tumpul. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Padahal baru beberapa detik bertemu, dan aku juga belum mengetahui namanya.“Eh, nama kamu siapa..?” tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.




















