Sore hari setelah pulang kerja, Mas Bambang menyuruhku berhias diri dan setelah itu kami berangkat menuju tempat yang dijanjikan sebelumnya, rupanya Mas Bambang mengantarku ke sebuah hotel berbintang.Ketika itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 malam. Bokep Live Perkawinan kami mulus-mulus saja sampai Rizal muncul diantara kami. “Aku sudah tidak tahu lagi dengan apalagi aku harus membayar hutang- hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aku tidak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih. Kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar kata-katanya itu.Begitu melihat Bondan, Mas Bambang tampak lemas. Setelah itu Mas Bambang sedikit demi sedikit mulai menikmati jengkal demi jengkal seluruh bagian tubuhku, tidak ada yang terlewati.Kemudian aku membantu Mas Bambang untuk melapaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, sampai akhirnya aku bisa melihat penis Mas Bambang yang sudah mulai agak menegang, tetapi belum sempurna tegangnya.Dengan penuh kasih sayang kuraih batang kenikmatan Mas Bambang, kumain- mainkan sebentar dengan kedua belah tanganku, kemudian aku mulai mengulum batang penis suamiku dengan lembutnya.




















