Wawan tersenyum penuh kemenangan, membuatku sedikit jengkel juga, tapi hanya sebentar, karena rasa nikmat langsung melandaku ketika Wawan mengulangi gayanya kemarin, ia memeluk pinggangku, dan menarikku berdiri. Mereka bertiga akhirnya duduk mengatur nafas mereka yang masih memburu. Bokep Twitter Aku juga ikut panik, segera memakai celana dalam dan celana panjang ini, kemudian berlari kembali ke kamarku. Setelah cukup lama, mungkin setelah vaginaku sudah tak terlalu becek lagi, pak Arifin berkata, “Non Eliza, non suka peju ya? Wawan cengengesan dan berkata, “tenang Non, liat ini jam berapa? END,,,,,,,,,,,,, “Nggggh.. seterusnya lagi. Aku kan belum makan pagi, cuma sarapan sperma dari mereka bertiga tadi. Betisku melejang lejang, pinggangku tertekuk ke belakang ketika aku menikmati orgasmeku dengan total. “Lho Non Eliza, katanya mulai kemarin saya boleh menikmati Non?” tanya Wawan memprotesku. Tapi bukan itu yang harus kupikirkan, maka aku melihat ada apa dengan selangkanganku. “Mmmmmph… hnngggh.. Sempat kulihat jam, ternyata sudah jam 09:30. Yah, kebetulan deh. Suwito pun segera menghampiriku, membenamkan penisnya ke mulutku, dan aku
