“aah, Dios Mio!” serunya ketika jari-jariku yang lain bergulir di klitorisnya. Bokep Family “Tapi itu artinya saya harus membagi kau dengan mereka”, kata Felicia. Oh, rasanya sekarang ini saya sudah jatuh cinta”, kataku lembut. Aromanya jauh lebih terasa dibandingkan dengan bau cairanku sendiri. Sentuhan-sentuhan yang mulanya tanpa niat apapun ini lama-lama mulai menelantarkan diri, sampai akhirnya, kami mulai berbicara mengenai seks. “Ayo duduk di muka saya”, perintahnya. Felicia mengangkat pantatnya mencoba membimbing mulutku ke arah gerbang perempuannya. “Betul juga. Kususupkan lidahku di antara setiap jari, kukulum, dan Felicia mulai tertawa-tawa geli campur nafsu. Setahun di Amerika, banyak pandangan mengenai seks dan hubungan romantis yang dulu kupunyai di Indonesia berubah menjadi sedikit lebih santai. “Bagaimana kalau kita bolos saja dan tidak usah ikut tur besok? Mari kita beramah-tamah dengan mereka besok.”
Kami kembali berciuman lembut, dan tak lama kudengar desahan-desahan indah dari kedua gadis sebelah kamar hotel kami.
