“Iya Yan..” jawabnya lemah. Bokep Cina Tiba-tiba aku menerima telepon dari Rara, teman kuliahku dulu. Tapi nafsuku sudah turun, sepertinya nafsu Rara juga sudah turun. “Dari Jakarta kapan ?” tanyaku. Dipikiranku cuma ada kamu yang bisa aku percaya dan aku repotin” jawabnya.Aku tersenyum kecil, sialan nih cewek, di baikin malah manfaatin. “Trus kamu dimana ?” tanya Rara. “Tenang Ra, paling sakitnya sebentar, nanti juga enak” kataku menenangkan.“Enggak Yan, sakit banget, bisa elo cabut dulu gak” pinta Rara sambil menahan sakit. Kadang Rara menyatukan kedua payudaranya agar lebih maju.Aku berhenti sebentar, memandangi Rara. Lama sekali Rara menagis dipelukanku. Sekarang aku menjilati pentil payudara kanannya.Tubuh Rara begerak-gerak keenakan, sepertinya dia suka sekali aku menjilati dan menghisap-hisap pentilnya.




















