Ternyata ia diam saja, bahkan semakin keras memegang selangkanganku. Vidio Sex Evita benar-benar puas dan sangat-sangat kelelahan. Kubuka BH-nya dan tambah kagum aqu atas keindahannya. Entah karena telah terbiasa, atau karena begitu pandainya ia menyembunyikan perasaannya. Kurasakan Evita lagi-lagi mencapai orgasme. “Eh, ada tapi itu anu..” aqu jadi gugup, sembari kuarahkan jariku ke arah kemaluanku. Semakin nikmat rasanya, sehingga aqu sendiri tak tahan lagi dgn gesekan dan pijitan dari lubang senggamanya sehingga otot-otot pada badanku menegang dan bersamaan dgn itu, tanpa kusadari keluar sperma kental membasahi dan menghangatkan dasar kemaluannya. “Yg semacam juga nggak pa-pa”
“Yg bener nih”, sembari tangannya bersiap-siap mau memegang daerah terlarangku yg masih terbungkus celana. Sehingga hari itu kita bisa melaqukan dgn sepuas-puasnya, dan kita merasa tak perlu lagi memakai pakaian di dalem rumah. Dgn bimbingan tangannya, kumasukkan kemaluanku sampai habis tertelan oleh lubang kenikmatannya. “Gimana, komentar dong.”
“Ada filmnya nggak?”
“Nggak ada, tapi kalau yg asli justru ada”, kataqu sembari bergurau. “Eh, ada tapi itu anu..” aqu jadi gugup, sembari kuarahkan
