Aku, aku? Sepi kok!” Jay tertawa kecil. Bokep JAV Perasaan yang hilang saat aku terpaksa menarik keluar batang kemaluanku dan menyemburkannya di atas perut gadis-gadis itu. Siapa coba?”
Kudengar tawa Jay beriring tawaku sendiri. “Maaf, Ray.”
“Hanya maaf?” Gertakku sambil mengguncang kerah bajunya. Dan aku tak bisa menolak ketika Chie mulai menciumi leherku dan membuka retsleting celanaku, menelanjangiku, membiarkanku mendesah saat jemarinya menyentuh batang kemaluanku. Sampai sekarang. Jadi mereka mulai menyusun rencana. Gadis kaya yang lebih suka naik becak daripada Mercedes. Aku mulai berkeliling kota mengumpulkan foto copy makalah dan paper yang dibutuhkan. Di saat aku pun berjuang melawan desisan hawa nafsu yang bergejolak dalam diriku.“Ray…”
“Ada, pasti ada suatu saat nanti,” desahku. Gadis yang satu ini sangat unik. Namun sebuah tepukan di pundakku membuka mataku. Di sebelahku, Jay menikmati kepulan asap rokoknya yang membuyar di balik dedaunan pohon yang mengelilingi kami.Surabaya, pertengahan Mei 1999Kupeluk tubuh itu erat-erat.
