Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.“Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku. Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Bokep Mama nikmat sekali Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.“Ooohh.. “Terima kasih Pak,” ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga. Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.“Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..” ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku.




















