Setelah itu ia berpaling menatap ke luar jendela samping. Bokep Ojol Ia tersenyum menatapku, lalu jemarinya bergerak menuju kancing-kancing bajunya. Kutekan saklar lampu. Tangan kirinya menekuk ke dalam, sementara tangan kanannya terangkat, persis sikap menghormat bangsawan-bangsawan Eropa. Tak berapa lama kemudian aku sudah duduk dalam keadaan telanjang bulat. Baju-bajuku masih berserakan di lantai. Kamu merusak mood-ku saja.”
“Maaf. Secara otomatis lenganku terangkat dan memeluknya. Dengan wajah memerah, kulepaskan pandanganku dari bibir kemaluannya yang merah dan basah. Aku melajukan mobilku dengan kecepatan enam puluh kilometer perjam. Paul Anka? Bagiku ini cukup rapi,” kudengar ia berkata dari belakang. Kedua lengannya terbuka saat aku berhadap-hadapan dengannya. Tangan kanannya lalu turun dan meraih batang kemaluanku yang tegang. Tak berapa lama kemudian aku sudah duduk dalam keadaan telanjang bulat. Kami saling terpaku beberapa saat, sebelum akhirnya ia berkata, lebih mirip desis gusar,
“Kamu hanya mau diam begitu?”
“Sial,” makiku.




















