Semenit kemudian, Apriani benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Apriani berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus. Bokeb Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin. Dan tampaklah dadanya yang indah menantang. Apriani membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. penisku keluar masuk vaginanya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Apriani merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.”Ah Glenn… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come… again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Apriani orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku.Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari vaginanya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap westafel.




















