Ventipun memelukku erat sekali, malah sedikit mencakar punggungku dan menarik narik rambutku yang ditandai pula dengan denyutdenyut yang menjepit ujung penisku.Lalu kami secara bersamaan lemas lunglai sambil berbaring dengan nafas yang terputusputus tanpa suara, gerakan dan pandangan yang berartri lagi. Setelah aku tiba dan menanyakan kamar Venti di Wisma itu, aku lalu diantar oleh salah seorang pelayan lakilaki Wisma itu. Bokep Barat serentetan pertanyaan itu aku lontarkan pada Venti ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya.Ia nampak kebingunan menjawabnya satu persatu, sehingga ia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku memanggilku masuk.Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu. Kamar Venti ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku.Hei, jam berapa kamu tiba di kota ini dan ada urusan apa sampai ngingap segala di Wisma ini. Dalam pernikahanku aku dikaruniai 3 orang anak sampai sebelumnya Venti kembali datang dalam kehidupanku yang sekarang.Malam itu aku sedang makan berdua dengan istriku karena anakanak sudah tidur.




















