Hati-hati sekali aku tiarap di atasnya. Sudah bisa dapat anak”. Vidio Bokep Aku
menyumpah-nyumpah. Walau
sedikit kesulitan, Kak Tina terus membaca. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Kak Tina percaya. Degh! “Sudahlah, Nanti juga kamu tahu sendiri”. “Aku, Kak.., Aku”, Jawabku. Saat aku kembali ke kamar, Kak Tina menggodaku. Aku segera menyudahi keasyikanku. Tiada lagi
teman tidurku. Tapi entah
kenapa, sangat mengundang gairah lelakiku saat itu. “Ya sudah, ganti pakaian dan makan…, Aku siapkan dulu”
Aku
masuk kamar, lalu mengambil celanaku. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih
hangat. Aku menuju kamar. “Bangun! Sampai satu hari
kudapati Kak Tina muntah-muntah di kamar mandi. Pantas, Kak Tina tak
mengijinkanku membacanya, pikirku. Lalu hidungnya mencium tangannya, aku agak heran. Tampak raut wajah Kak Tina berubah. Perlahan kutekan
dadanya, tetap tidak ada reaksi. Aku tertarik untuk membacanya lagi nanti. Kak Tina hamil dua
bulan. Jantungku berdebar-debar. “Sudahlah, Nanti juga kamu tahu sendiri”. Paginya aku takut-takut, kalau Kak Tina tahu
ada sisa sperma di dasternya.
