Ada sedikit rasa kagum melihat anak itu. Bokep STW Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Tapi tidak semua orang di jalan raya itu lucu. Dia terpelanting. Darah seketika muncrat ke mana-mana. Beberapa orang lainnya menghakimi supir mobil, menghajarnya hingga biru-biru, termasuk mobilnya yang dibikin tambah penyok. Dingin kota ini makin terasa. Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Aku serius soal ini. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. Tapi seperti yang aku katakan, aku tetap bertahan pada tempatku berdiri. Dia menjual, bukan mengemis. Aku kini mulai bingung. Perempuan yang mengenakan jas hujan itu masuk, meninggalkan lelaki yang tadi. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang




















