Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Bokep Ojol Cepat lepas… nanti kulaporkan kau ke om mu…” teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.“Taaannnnn…., kok diiiii…..dii…diamin aja, dikocok dong, Taannn….




















