Dengan gugup ia meraih kancing branya saat blusnya kulucuti. Masih tertawatawa, kuteruskan pompaan ke jalan bahagia Tanti yang sudah banjir deras. Bokep Family Gobloknya aku!Kamu mau? Aku tak tahan lagi. rajukku. Kaciyaann.. Tanti menghela nafas dan menatapku luruslurus. Ia tersenyum.Perlu sih perlu, tapi aku nggak suka terikat. ia kembali balik bertanya.Kuangkat bahuku meski dalam hati penasaran.Aku senang kerja denganmu, aku suka ideidemu, suaramu, sikapmu. Buruburu ia kubawa ke kursi terdekat. Telunjukku kusapukan ke bibirnya. Siapa yang pertama, pacarmu, teman di kantor lama, atau.. Jujur, ni ye, ledekku. Si cewek tersenyum kecil pada kami. kamu.. Aku merasa seperti mainan. tanyanya. Ah, seandainya ia juga begini saat kami mengolah iklan. Aku merasa seperti mainan. Jelas. Tapi boleh dong aku tahu, aku ini nomer berapamu? kusibak rambut yang menutupi tengkuknya dan kuciumi belakang lehernya. Ia merosot dari gendonganku, dengan jemari bergetar ia berusaha membuka gesper ikat pinggangku.










