Fenny menutupi payudaranya dengan meyilangkan kedua tangannya.Aku kembali beraksi, kali ini daerah sasaranku liang senggamanya. Bokep Mama Aku pun melumat salah satu puting tersebut ke dalam mulutku, tidak lupa salah satu tanganku menyentuh payudaranya yang menganggur. Fenny tidak lagi berusaha menangkisnya. Aku pamitan untuk pulang ke kost-ku, dan Fenny tetap tidak jadi pulang ke rumahnya. Setelah beberapa lama ciumanku kembali ke atas, merentangkan tangannya yang menutupi payudaranya. Aku terdiam tapi nafsuku sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dan berkata, “Memang tidak boleh sih, tapi..” Aku kembali merangkul Fenny, kali ini ciumanku lebih ganas dari yang pertama. Kembali aku mengusapnya dengan lembut. “Baiklah,” kataku. Tidak sampai disitu, aku mendorong tubuhnya ke atas ranjang, kemudian menghimpitnya dengan tubuhku. Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.Fenny kemudian membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Aku terus menciuminya, tanganku yang nakal mulai menyusup di balik kaos Fenny. sungguh ungkapan cinta yang sangat nikmat. Karena terus mengalami gesekan dari kaki Sisi, batang kejantananku tidak kuat
