Sebentar aku melayani Luki melempar-lempar bola di halaman, lalu masuk lewat garasi, seperti biasa. Tante mengerti” “Terima kasih Tante” Kupeluk tubuhnya erat. Bokep Barat Sabar dulu ya..” Aku menghentikan aksiku.“Saya ikut mandi Tante” kataku bercanda. Aku sudah selesai! Keduanya yang memulai.Berdua pula yang melanjutkan, keterusan dan…kepuasan. ?Badanmu engga sesuai umurmu.? Luki masih sama si Tinah di tetangga. Jam dinding menunjuk waktu 11.32. Rasanya aku ingin menubruk, menindihkan kelaminku yang keras ini ke dua gundukan itu. Entah sudah berapa lama akhirnya Tante capek juga. Ada yang sempit, ada yang lebar, ada yang tertutup. Ada saja yang dilakukannya yang membuatku merasa bersetubuh dengan orang baru. Ih, banyaknya….” “Iya, habis sudah tiga hari engga keluar.”. Aku merasa bahagia sekali. Berulang kali terbayang rambut-rambut halus kelamin dan puting merah jambu milik Tante itu.Kembali kuangkat tanganku. Itulah masalahnya sekarang.Aku menangkap wajah kecewa pada Tante.
