Hatiku rasanya berdebar-debar menunggu kedatangan Mbak Anie, ada rasa was-was kalau ternyata yang ditunggu-tunggu ternyata tidak datang. Dan tangankupun mulai menggerayangi seluruh tubuhnya. Bokep Mom Diapun bergelinjang-gelinjang kenikmatan.“Mass aduuh.., enaak sekalii”, erang Mbak Anie. Aku sendiri sudah bekerja apa adanya sambil kuliah di perguruan tinggi swasta pada sore harinya. Secara refleks, tangannya membuka kancing-kancing kemejanya, hingga dua bukit yang dari tadi berdesakan dalam ruang sempit itu terbebas. Aku mengangkat kedua tungkainya, meletakkannya di bahuku, dan pelahan-lahan dengan hati-hati kupegang penisku dan kugesek-gesekkan di belahan bibir vaginanya beberapa kali, kemudian kutekan ke dalam dan.., “Bleess”, penisku memasuki vaginanya dan segera kusodokkan dalam-dalam dengan kencang. “Mbak Anie, bisa tahan sebentar saja?”, tanyaku. Aku mencabut penisku dari vagina Mbak Anie dan berbaring di sampingnya. “Mbak.., kapan ujiannya”, tanyaku.




















