Aku hanya sempat menyaksikan hal itu beberapa saat sebelum akhirnya kepalaku kembali terhempas ke kasur dengan mata terpejam.“M..bakkkk…Ouhhhhh!” kali ini rintihanku kutujukan pada mbak Siti.“Hi hi hi apa tadi mbak bilang…Enak banget kan, noon?… ”terdengar suara dan tawa khas mbak Siti menari-nari di telingaku.Aku yakin ia tak butuh jawaban dariku. Bokep Asia Namun kini yg tersisa adalah rasa lelah dan kantuk. Seiring waktu rasa geli bercampur nikmat mulai muncul. Kamipun mengulangi apa yg sudah kami lakukan tadi. “Aduuuuhh… duhh!!” Kali ini akumengaduh kesakitandi tengah-tengah kenikmatan itu.“Kang! Jelas pembicaraan itu tengah membahas diriku.“Aku tahu nduk. Duhh! Jantungku berdetak keras. Jemariku mencengkram pahanya kuat-kuat ketika hal itu terjadi. Justru rasanya enak bangeeet!”jawab mbak Siti sambil tertawa geli mendengar pertanyaan luguku.“Masa sih,mbak? Ternyata cucukan pertamanya meleset dan hanya menyerempet klitorisku. CRRROOOOOTTTTT!!……CRRROOOTTTTT!! “Makasih mbak….” bisikku“Iya” Mbak Siti tersenyum“Sama mamang juga…”bisikku lagi.“Tuh kang. Kalau ada apa-apa kang Narko tanggung sendiri resikonya.”
Pembicaraan mereka berhenti sampai di situ. Mang Narko terlentang di bawah tindihan tubuh mbak Siti tengah mengobok-obok memek













