Setelah sedikit beraktivitas di ruang makan, ia kembali ke kamar. Dan kisah selanjutnya tentu juga mudah ditebak. Bokep Colmek Dia pun tertawa lepas. “Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini. Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Ery memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya. Dan kisah selanjutnya tentu juga mudah ditebak. “Kapan-kapan lagi ya Mbak…”, pintaku. Wah, tambah perfect deh, pikirku. Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Wah, tambah perfect deh, pikirku. Nikmatnya luar biasaaaa…. Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Aku seperti diberi berkah pagi itu, Mbak Ery benar2x seperti terangsang hebat. Wah… tak akan kubiarkan dia melakukan masturbasi. “Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.
