Kebesaran pantat itu tak mampu dibendung oleh celana dalam orange itu, sehingga memperlihatkan belahannya yang merangsang.Seperti tak sadar aku menghampiri Vera, lalu dengan nakal kedua tanganku mencengkeram pantatnya, dan meremasnya.“Uhh..”, Vera agak kaget dan menggelinjang. Kenapa kok senang?”. Bokeb Kemarin-kemarin aku masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Vera, namun kini wanita itu justru yang menantangku.“Mas Aldi mau mandi dulu? Kulihat daerah bukit kemaluannya yang ditumbuhi rambut-rambut liar, dengan segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. “Kalau begitu biar saya bantu bawa belanjaannya”, aku mengambil keranjang belanja Vera. Sungguh indah dan merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membayangkannya saja aku sudah berkali-kali meneguk ludah.“Hmm.. Berapa? “Ohh.. 36 D!”, kataku membaca ukuran yang tertera di bra itu. Gila kamu Mas, kalau begini sebentar saja saya puas”, jerit Vera keenakan. Wanita itu tanpa segan-segan menelan seluruh spermaku. “Gila.. Bahkan kini setiap waktu jika Lia dinas ke luar kota maka Vera secara resmi menggantikan posisi Lia sebagai isteriku.Asyik juga.




















