Aku pasra Roni menciumi aku mulai dari ujung rambut sampai kakiku, dengan penuh rasa sayang dan menikmati keindahan tubuhku.Aku tidak tahan perlakuan Roni, membuat aku macam cacing kepanasan sambil membalas cubuan Roni. Bokep Montok Ramah yang dari tadi hanya tertunduk sepertinya butuh perhatian, sekali-sekali Ramah menebarkan senyum yang menggoda.Panjang lebar cerita hujanpun tidak kunjung berhenti, minuman Jus sudah habis, pemilik café menyhiapkan barang-barangnya untuk tutup. Ramah bertanya lagi ” bang ayo donk…! ” Jawab Ramah “bang kalau masih ada kerjaan yang lebih hina dari sini akan kurjakan walaupun itu pahit. Kamipun sampai dalam tujuan, aku kaget Ramah rupanya sudah dikenal dicafé tersebut. Sesampainya di sana masing-masing pasangan berpencar menyewa gubuk yang ada dipinggir pantai. Dengan ide yang cemermalang terlintas di benakku untuk merayu dengan posisi yang sama. Roni tidak mendengar keluhanku bahkan ia merayuku dengan kata-kata dan gombalan sambil mengatakan “aku mau bertanggung jawab untuk mengawinimu, aku sumpah demi tuhan” kebetulan Roni beragama Islam aku keristen. aku tunggu Ramah tidak ada kawan, cepat




















