Saya masih merasakan bagaimana Gilang berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya, lalu ia duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluannya.Saya menurut saja dan pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Bokep Japan Muka saya langsung merah, kaget dan dadaku berdetak kencang.Tiba-tiba terdengar suara “Pritt…!”, tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai, saya langsung mengajaknya balik ke lapangan.Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Kulihat wajah Gilang yang menutup matanya dan terenggah-engah nafasnya. Saya belum pernah saya merasakan kenikmatan yang seperti ini. sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah menyentuh bibir kemaluanku.“Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar. Saya mendesah-desah dan Gilang semakin semangat menaik-turunkan diriku.Lalu badan Gilang mengejang dan berkata,“Lin saya mau keluarr”, sekarang malah giliranku yang semangat memacu gerakan tubuhku agar Gilang bisa juga mencapai klimaksnya, tapi lama Gilang mengeluarkan penisnya dan terdengar ia mendesah panjang,“Ahh Lin…, Saya keluar”.Kulihat air maninya berceceran di lantai dan sebagian ada yang












