Malah sepertinya tangan kepala sekolahku itu juga telah sampai ke organ intim sang wanita pengelola kantin.Sebab berkali-kali tubuh Bu Lastri menggerinjal-gerinjal dan berusaha menepis tangan Pak Ilham. Nggak mau,”
“Ayo kulum saja Ah. Bokep Colmek Ingin rasanya menyentuh, membelai dan bahkan menjilati memek Bu Lastri. Akses masuk ke ruang kantin tidak berpintu dan letaknya bersebelahan dengan kamar Bu Lastri. Aku jadi makin penasaran. Nampaknya, sikapku yg tetap menantang membuat dia semakin grogi. Membersihkan air mani Pak Ilham yg mengotori vaginanya.Pemandangan itu sedikit mengobati kekecewaanku. Tetapi memeknya benar-benar gemuk, besar membusung. Mau apa malam-malam ke sini?,” kata Bu Lastri terkaget-kaget.Ia meneliti ke sekitar ruang kantin. Aku yg seperti terhipnotis oleh kemontokan tubuh Bu Lastri tetap dlm posisiku hingga wanita itu ke luar dari kamarnya. Tapi untuk potongan dan bentuk tubuh, sosok Bu Lastri yg tinggi besar memang ada kemiripan. Lampu ruang kantin keburu dinyalakan dan aku nyaris bertabrakan dengan Bu Lastri.
