Aku..melakukan kesalahan apa?”Tanpa banyak bicara, Tomo menggeretku ke tempat tidur, mencopot dasinya dan menggunakannya untuk mengikat kedua tanganku dengan kencang. Bokep Mom Yayasan Bunda Tomoa, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Kemudian berteriak,“Kenapa??!! Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu.Aku tidak pernah bertanya. Kenapa??!!”Dia melihatku dengan pandangan marah. Aku mendesah panjang. Tomo melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit.Tomo mulai tidak sabar, dan dia memasukkannya dengan kasar.“Aaahh..!!”Aku menjerit dan mulai menangis lagi. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Tomo pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”Tomo pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku.




















